Kelas Bina Prestasi MTsN 6 Ponorogo

(Sampung 26 Maret 2018) Dalam rangka meningkatkan ketrampilan dan kemampuan siswa yang tergabung dalam Kelas Bina Prestasi, telah diselenggarakan beberapa program kegiatan penunjang utamanya  meningkatkan kemampuan siswa di bidang bahasa utamanya bahasa inggris dan Arab. Pimpinan Lembaga menyadari bahwa dengan menekankan pada kemampuan siswa untuk mahir menguasai bahasa baik secara teori dan praktek, akan menjadi modal dasar dalam berkompetisi dimasa depan.

Sebagaimana dituturkan oleh Bapak Mahmud, S.Pd selaku guru di MTsN 6 Ponorogo menegaskan bahwa Kelas Bina Prestasi adalah kelas binaan khusus yang didalamnya terdapat peserta didik yang memiliki kemauan serta kemampuan untuk dibina lebih intens dalam mencapai suatu tujuan. MTsN 6 Ponorogo juga memiliki kelas unggulan yang lebih dikenal dengan Kelas Bina Prestasi, mereka disamping memiliki kemampuan akal diatas rata-rata  juga memiliki semangat untuk lebih maju dibanding dengan yang lain, maka melalui Program Kelas Bina Prestasi ini dikembangkan beberapa program kegiatan utamanya dalam mempersiapkan siswa menjadi siswa yang siap bersaing di era global. Tentu pemahaman bahasa kelas dunia seperti bahasa Inggris,bahasa arab ( dan juga bahasa mandarin – untuk mandarin belum dikembangkan). Untuk pengembangan bahasa Inggris, pihak lembaga bekerja sama dengan salah satu Lembaga di Kampung Inggris (daerah Pare Kediri) serta mendatangkan guru bahasa Inggris dari USA  yaitu Mr Leon.

Sebagai upaya untuk menyelaraskan antara teori dan praktek, maka pada hari Minggu tanggal 25 Maret 2018, Kelas Bina Prestasi mengadakan studytour    ke Jogjakarta, dan jogja menjadi pilihan tentu ada beberapa alasan mendasar, pertama jogja sebagai kota pelajar memiliki  daya tarik tersendiri bagi para pelajar, karena di jogja jutaan pelajar dan mahasiswa dari seluruh penjuru tanah air dan manca negara ada disana, yang kedua disana terdapat turis manca negara yang dapat dijadikan media bagi siswa untuk belajar komunikasi bahasa, mengingat  bahasa tidak cukup diulis tapi juga diucapkan dan juga dipakai untuk berkomunikasi, sehingga  Jogja menjadi pilihan lantaran banyak turis manca yang rata-rata mereka menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi(anifa)