Hari ini Rabu tanggal 16 Agustus 2017, Panitia Hari Ulang Tahun Proklamasi ke 72 Republik Indonesia Kecamatan Campung menyelenggarakan kegiatan Lomba Baris Unik yang berupakan rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Panitia tingkat Kecamatan. Kegiatan ini diikuti lebih dari 100 regu yang masing-masing regu terdiri 7 orang anggota dengan menampilkan keunikan masingmasing, ada yang mengandalkan kemampuan berbusana, ada yang menampilkan kenylenehan berbusana ada pula yang memadukan unsur tradisional dengan modern, adapula penampilan yang tidak lazim lantaran lak-laki berdandan ala perempuan dengan penampilan genit, dan masih banyak lagi ragam yang ditampilkan. Kegiatan ini tentu harus mendapatkan apresiasi oleh Pemerintah Kecamatan Sampung, mengingat potensi seni yang dimiliki
oleh masyarakat luar biasa banyak ragamnya, didukung pula adanya komitmen dari seluruh komponen masyarakat sehingga kegiatan tersebut berjalan dengan aman lancar tertib dan meriah. Ini semua merupakan bentuk tanggung jawab kita selalu generasi penerus cita-cita perjuangan para pahlawan kusuma bangsa yang telah mendharma bhaktikan dirinya untuk bangsa dan negara. Kita yang lahir setela Indonesia merdeka tentu pantas menjunjung tinggi semangat juang para pahlawan yang selanjutkan meneruskan dengan mengisi kemerdekaan melalui tugas pokok dan fungsi serta provesi masing-masing.
oleh masyarakat luar biasa banyak ragamnya, didukung pula adanya komitmen dari seluruh komponen masyarakat sehingga kegiatan tersebut berjalan dengan aman lancar tertib dan meriah. Ini semua merupakan bentuk tanggung jawab kita selalu generasi penerus cita-cita perjuangan para pahlawan kusuma bangsa yang telah mendharma bhaktikan dirinya untuk bangsa dan negara. Kita yang lahir setela Indonesia merdeka tentu pantas menjunjung tinggi semangat juang para pahlawan yang selanjutkan meneruskan dengan mengisi kemerdekaan melalui tugas pokok dan fungsi serta provesi masing-masing.Kegiatan ini menurut hemat penulis, merupakan embrio dari sebuah pentas yang dapat digelar secara kolosal dan bergerak dari tempat pinggiran menuju pusat kota, dengan kata lain melihat antusiasme peserta maka tidak menutup kemungkinan dimasa yang akan datang dapat digelar parade budaya yang diikuti oleh segenap potensi masyarakat, tentu ini senafas dengan apa yang telah tertuang dalam RPJMDes masing-masing desa, serta Restra masing-masing Organisasi Perangkat Daerah. Untuk itu tugas kita kedepan adalah bagaimana menjadi fasilitator yang baik yang mampu menampung aspirasi dan potensi masyarakat untuk dituangkan dalam satu paket kegiatan yang berdampak penguatan ekonomi bernuansa budaya.(anifa)